“PENENTUAN TITIK LELEH”
Disusun oleh :
KELOMPOK H
Nama
|
:
|
Ade wahyu
|
1210208003
|
||
|
|
Cep budi zulkarnaen
|
1210208017
|
||
|
|
Deviyanti fajrin
|
1210208021
|
||
|
|
Dewi tamilah
|
1210208023
|
||
Hari / tanggal praktikum
|
:
|
Rabu, 11 April 2012
|
|
||
Assisten
|
:
|
Dadang Muhammad Hasyim, M.Si
|
|
||
LABORATURIUM KIMIA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2012
KATA
PENGANTAR
Praktikum Kimia Organik I
merupakan salah satu mata kuliah yang wajib diambil oleh mahasiswa Pendidikan
Kimia semester IV dengan beban 1 SKS. Materi praktikum Kimia Organik I ini merupakan
sarana ilustrasi terhadap teori-teori yang telah dipelajari dalam mata kuliah Kimia
Organik I.
Sebagai bagian dari
kegiatan praktikum, penulis berkewajiban untuk membuat laporan praktikum setiap
satu kali praktikum.
Mudah-mudahan laporan
akhir praktikum yang penulis buat ini bermanfaat dan menambah wawasan khusus
tentang keterampilan diri, namun demikian penulis berharap kritik dan saran
yang dapat diberikan terhadap laporan akhir praktikum ini.
Bandung, 20 April 2012
Tim Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.................................................................................... 3
B. Tujuan
Percobaan.............................................................................. 4
BAB II DASAR TEORI.................................................................................. 5
BAB III METODOLOGI
PERCOBAAN
A. Alat....................................................................................................... 8
B. Bahan................................................................................................... 9
C. Rangkaian
alat................................................................................... 9
D. Prosedur
percobaan.......................................................................... 9
BAB IV ANALISA DATA DAN
PEMBAHASAN
A. Analisa
data........................................................................................ 11
B. Pembahasan....................................................................................... 11
BAB V KESIMPULAN.................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kebanyakan
senyawa organik yang berwujud kristal mempunyai titik leleh cukup rendah
sehingga mudah ditetapkan dengan alat sederhana. Kimiawan organik secara rutin
menggunakan titik leleh untuk membantu menidentifikasikan senyawa kristal dan
untuk mendapat keterangan tentang kemurniannya. Misalnya jika senyawa x yang
titik lelehnya tajam dicurigai sama dengan senyawa a yang diketahui, maka kedua
senyawa tersebut harus mempunyai titik leleh yang sama. Jika a dilaporkan
didalam pustaka memiliki titik leleh yang nyata berbeda dengan hasil pengamatan
terhadap x, dapat dipastikan bahwa kedua struktur senayawa tadi tidak sama.
Jika selisih titik leleh kedua hanya berbeda beberapa derajat, dapat
diperikarakan kedua senyawa sama.
Jika
tersedia dalam contoh senyawa a, dengan anda menentukan apakah x sama dengan a,
yaitu dengan menentukan titik leleh campuran. Campuran x dan a harus memiliki
titik leleh senyawa murinya apabila kedua senyawa tidak sama. Apabila x tidak
sama dengan a maka campuran zat akan mempunyai titik leleh lebih rendah dan
kisaran leleh yang lebih lebar.
Beberapa
jenis radas yang dapat digunakan untuk penetapan titik leleh digambarkan pada
gambar 1.jika radas (a) yang digunakan, buatlah gelas pengaduk yang melingkar.
Lingkaran harus dibuat sedemikian rupa sehingga mudah diangkat dan di turunkan
dalam gelas piala 150 ml. Buatlah pegangan pada salah satu ujungnya. Pengaduk
ini berfungsi untuk mempertahankan sebaran panas yang merata. Lubangi sebuah
gabus untuk menyisipkan termometer 3600C kemudian dengan pisau yang
tajam potong sebagian dari gabus untuk menyisipkan termometer 3600c
kemudian dengan pisau yang tajam potong sebagian dari gabus agar guratan pada
batang termometer jelas terlihat. Gelas karet dapat digunakan untuk mencegah
jatuhnya termometer. Gelas piala perlu diklem dibagian atas untuk mencegah
tumpaknya minyak panas. Masukan sekitar 80 ml minyak mineral kedalam gelas piala.
Turunkan termometer ke tengah penangas sampai bola berada sekitar 1 cm diatas
gelas dan tidak menganggu gerakan gelas pengaduk. Gelas karet pengikat tabung
kapiler harus berada diatas permukaan minyak. Kalau tidak, gelang akan memuai
dan tabung terlepas dari termometer.
B.
Tujuan Percobaan
Menentukan titik leleh beberapa zat sampel senyawa organik.
BAB
II
DASAR
TEORI
Titik
leleh didefinisikan sebagai temperatur dimana zat padat berubah menjadi cairan
pada tekanannya satu atmosfer. Titik leleh suatu zat padat tidak mengalami
perubahan yang berarti dengan adanya perubahan tekanan. Oleh karena itu tekanan biasanya tidak dilaporkan
pada penentuan titik leleh , kecuali kalau perbedaan dengan tekanan normal
terlalu besar. Pada umumnya titik leleh senyawa organic mudah diamati sebab
temperatur dimana pelelehan mulai terjadi hampir sama dengan temperatur dimana
zat telah meleleh semuanya. Contohnya : suatuzat dituliskan dengan range titik
leleh 122,1°- 122,4°C dari pada titik lelehnya 122,2°C.
Jika
zat padat yang diamati tidak murni , maka akan terjadi penyimpangan dari titik
leleh senyawa murninya. Penyimpangan itu berupa penurunan titik leleh dan
perluasan range titik leleh. Misalnya : suatu asam murni diamati titik lelehnya
pada temperatur 122,1°C – 122,4°C penambahan 20% zat padat lain akan
mengakibatkan perubahan titik lelehnya dari temperatur 122,1°C – 122,4°C
menjadi 115°C - 119°C. Rata – rata titik lelehnya lebih rendah 5°C dan range
temperatur akan berubah dari 0,3°C jadi 4°C.
Atom-atom
unsur alkali terikat dalam struktur terjenjal oleh ikatan logam yang lemah, karena
setiap atom hanya mempunyai satu elektron ikatan dan bertambah lemah jika jari
–jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik
leleh berkurang dari atas ke bawah dalam satu golongan. Sedangkan pada unsur halogen yang berada dalam keadaan
padat berupa kristal terikat oleh Gaya Van der Waals yang lemah. Gaya ini bertambah
jika jari -jari bertambah besar. Oleh sebab itu titik leleh bertambah dari atas
ke bawah dalam satu golongan. Titik leleh bargant ung pada kekuatan relatif
dari ikatan. Dalam satu golongan unsur transisi dari atas ke bawah kekuatan
ikatan bartambah, jadi titik leleh bertambah. Unsur C dan Si yang mempunyai
struktur kovalen yang sangat besar mempunyai
titik leleh tinggi.
Titik
leleh dari gas mulia ditentukan oleh besarnya nomor atom. Semakin besar nomor
atom maka titik lelehnya makin tinggi. Itu berarti ikatan Van der Waals sangat
lemah. Jadi secara umum titik leleh adalah suhu dimana fase cair dan fase padat
dalam keadaan setimbang dimana tekanan luar sama dengan 1 atm. idealnya titik
leleh ini berada dalam 1 titik, namun kenyataannya berada dalam suatu rentang
tertentu, biasanya antara 0,3 – 0,5 derajat. Hal ini dikarenakan pada zat padat
yang akan dilelehkan tersebut, terdapat zat pengotor, atau pada saat terjadi
pelelehan zat padat mengurai karena tidak stabil.
Titik
leleh ini sangat penting karena merupakan standar untuk:
1.
Identifikasi senyawa yang tidak diketahui. suatu senyawa yang
tidak diketahui dapat diidentifikasi dengan menentukan titik lelehnya. titik
leleh yamg didapat dari percobaan kemudian
dicocokkan dengan literatur yang ada.
2.
Uji kemurnian. senyawa yang telah diketahui namanya untuk lebih
meyakinkan bahwa senyawa yang kita miliki benar merupakan senyawa yang
dimaksud, bisa dilkukan uji kemurnian dengan uji titik leleh.
3.
Menentukan berat molekul dari suatu senyawa. senyawa yang belum
diketahui berat molekulnya namun kita mengetahui titik lelehnya, maka untuk
mencari berat molekulnya bisa dilakukan dengan metode rsat.
Dewasa
ini telah banyak alat penguji titik leleh yang berkembang dari mulai yang
sederhana sampai yang paling modern. diantaranya adalah:
1.
Labu kjeldahl, labu yang berisi cairan tangas bersuhu didih tinggi
kemudian dipanaskan diatas
pembakar bunsen sambil di aduk-aduk. prinsip utama
dari labu kjeldahl ini adalah dengan menggunakan
aliran konveksi diharapkan terjadi proses distribus i panas dari sumber ke
padatan yang telah dimasukkan ke dalam pipa kapiler
sebelumnya.
2.
Alat thiele, memilki prinsip yang sama dengan labu kjeldahl, namun
pemanasan dilakukan di atas penangas listrik. sehingga tidak diperlukan
pengadukan.
3.
Melting block, prinsip utama dari alat ini adalah menggunakan
proses konduksi dari logam untuk penghantaran panas. pada alat ini terdapat dua
luabang di bagian atas yang digunakan untuk menaruh pipa kapiler dan
termometer, sementar dua lubang disamping digunakan untuk mengamati keadaan
padatan yang akan berubah menjadi cairan.
4.
Elektrothermal, merupakan alat yang lebih modern karena pengamatan
sangat mudah dilakukan. ketika mulai dan berakhirnya semua padatan mencair maka
akan terdengar bunyi alarm. sehingga suhunya dapat di atur, dan pengamatan
dilakukan dengan menggunakan kaca pembesar untuk lebih meyakinkan bahwa semua
padatan telah menjadi cair.
BAB
III
METODOLOGI
PERCOBAAN
A.
Alat-alat yang digunakan
No.
|
Nama Alat
|
Ukuran
|
Gambar
|
Jumlah
|
1.
|
Termometer
|
Skala
100°C
|
|
1
buah
|
2.
|
Botol
semprot
|
Sedang
|
1
buah
|
|
3.
|
Klem
|
Standar
|
1
buah
|
|
4.
|
Kaki
tiga
|
Standar
|
1
buah
|
|
5.
|
Kasa
|
Standar
|
1
buah
|
|
6.
|
Pembakar
spirtus
|
Standar
|
1
buah
|
|
7.
|
Tabung
reaksi
|
Besar
|
1
buah
|
|
8.
|
Gelas
reaksi
|
250cc
|
1
buah
|
|
9.
|
Statif
|
-
|
1
buah
|
B.
Bahan-bahan yang digunakan
No.
|
Nama
bahan
|
1.
|
Batu
didih
|
2.
|
Air
|
3.
|
Naftalena
|
C.
Gambar Alat
Rangkaian Alat
|
D.
Prosedur Percobaan
·
kalibrasi termometer
1.
|
Isikan 10 mL aquades ke
dalam tabung reaksi
|
2.
|
Masukkan sedikir batu
didih
|
3.
|
Simpan di atas
pemanggang, panaskan perlahan sampai mendidih
|
4.
|
Posisikan thermometer
tepat diatas permukaan air yang mendidih
|
5.
|
Amati titik didih air
dengan barometer
|
·
penentuan titik leleh naftalena
1.
|
Timbang 2 gram naftalena,
masukkan kedalam tabung reaksi
|
2.
|
Masukkan kedalam air
sedikit demi sedikit
|
3.
|
Pasang thermometer dan panaskan
dalam penangas air
|
4.
|
Amati naftalena ketika
mulai meleleh, catat suhu awalnya
|
5.
|
Catat suhu akhir ketika
naftalena meleleh seluruhnya
|
BAB
IV
ANALISA
DATA DAN PEMBAHASAN
A.
Analisa Data
·
Penentuan Titik Leleh Naftalena
Perlakuan
|
Suhu awal (°C)
|
Suhu tengah (°C)
|
Suhu akhir (°C)
|
Keterangan
|
Naftalena
dimasukkan ke dalam tabung reaksi
|
29
|
|
|
Naftalena
berbentuk bongkahan putih dengan bau khas
|
Naftalena
dipanaskan
|
|
50
|
|
Naftalena
mulai meleleh
|
|
|
59
|
Naftalena
meleleh seluruhnya
|
B.
Pembahasan
Berdasarkan hasil
percobaan, suhu awal melelehnya naftelena adalah 50°C dan meleleh sempurna pada
suhu 59°C. Hal ini menunjukan ketidak sesuaian antara data praktik dengan data
teoritis. Menurut teori, titik leleh naftalena adalah 80.2°C. hal ini dapat
terjadi karena adanya zat pengganggu/ zat asing dalam suatu kisi yang
mengganggu struktur Kristal naftalena secara keseluruhan yang memperlemah
ikatan-ikatannya, sehingga titik leleh naftalena lebih rendah dari senyawa
murninya.
Hal ini dipengaruhi pula
oleh katalisator , karena saat naftalena dimasukkan kedalam penangas air panas,
titik leleh naftalena adalah 82°C, tidak jauh dari data teoritisnya.
Adapun besar persentase
kesalahan yang dapat dihitung dari hasil percobaan titik leleh adalah:
Titik leleh percobaan =
59°C
Titik leleh referensi = 80.2°C
% kesalahan = 100 % -
x 100%

= 100% - 64.06 %
= 35.93 %
BAB
V
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa:
Sampel 1 memiliki titik leleh 59ºC, sedangkan berdasarkan handbook
titik leleh naftalena yaitu = 80.2ºC.
% kesalahan percobaan yakni 35.93 %
DAFTAR
PUSTAKA
Fessenden & Fessenden. 1986. Kimia Organik. Edisi ketiga. Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Raila,
Gantina dkk. 2011. Praktikum Kimia
Organik I. Jakarta : UIN Syarif Hidayatullah
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO