Aplikasi Sel Volta
Banyak peristiwa dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan proses dari reaksi kimia. Salah satunya adalah adalah reaksi kimia
yang bisa menimbulkan energi listrik yang bisa memudahkan manusia dalam melakukan
kegiatan, misalnya dalam industri pembuatan baterai, aki, dan lain-lain yang
bisa mengantarkan arus listrik, serta hubungan elektrolisis terhadap kehidupan
sehari-hari dan industri. Reaksi kimia yang bisa menghantarkan listrik
berhubungan sekali dengan sel elektrokimia, karena dalam sel elektrokimia
terjadi reaksi antar ion anode dan ion katode yang bisa menghantarkan arus
listrik. Dalam sel elektrokimia dibagi menjadi dua yaitu, sel volta dan sel
elektrolisis. Sel volta merupakan hasil dari reksi redoks spontan di ubah
menjadi energi listrik. Sedangkan sel elektrolisis energi listrik digunakan
untuk melangsungkan reaksi kimia tak spontan.
1.
Penerapan Sel Volta Pada Aki
Aki
atau accumulator merupakan sel volta yang tersusun atas elektroda Pb dan PbO, dalam
larutan asam sulfat yang berfungsi sebagai elektrolit. Pada aki,
sel disusun dalam beberapa pasang dan setiap pasang menghasilkan 2 Volt. Aki umumnya kita temui memiliki
potensial sebesar 6 Volt (kecil) sebagai sumber arus sepeda motor dan 12 V
(besar) untuk mobil. Aki merupakan sel yang dapat diisi kembali, sehingga aki dapat
dipergunakan secara terus menerus. Sehingga ada dua mekanisme reaksi yang
terjadi. Reaksi penggunaan aki merupakan sel volta, dan reaksi pengisian
menggunakan arus listrik dari luar seperti peristiwa elektrolisa. Mekanisme reaksi ditampilkan pada Bagan reaksi. Reaksi
penggunaan dan pengisian aki.
2.
Penerapan Sel Volta Pada Baterai
Baterai atau sel kering merupakan salah satu sel volta,
yaitu sel yang menghasilkan arus listrik, berbeda dengan aki, baterai tidak
dapat diisi kembali. Sehingga baterai juga disebut dengan sel primer dan aki dikenal
dengan sel sekunder. Baterai disusun oleh Seng sebagai anoda, dan grafit dalam
elektrolit MnO2, NH4Cl dan air bertindak
sebagai katoda.
Reaksi yang terjadi pada sel kering adalah :
Sel bahan bakar merupakan bagian dari sel volta yang
mirip dengan aki atau baterai, dimana bahan bakarnya diisi secara terus
menerus, sehingga dapat dipergunakan secara terus menerus juga. Bahan baku dari
sel bahan bakar adalah gas hidrogen dan oksigen, sel ini digunakan
dalam pesawat ruang angkasa.
3.
Baterai
Nikel-Kadmium
Baterai Nikel-Kadmium merupakan baterai kering yang
dapat di isi ulang.
Reaksi sel yang terjadi sebagai berikut:
Anode : Cd + 2OH → Cd(OH)2 + 2e
Katode :
NiO2 + 2H2 O + 2e →
Ni(OH)2 + Ni(OH)2 + Cd + NiO2 + 2H2O
Cd(OH)2 →
Ni(OH)2
Hasil-hasil reaksi pada baterai nikel-kadmium merupakan
zat padat yang melekat pada kedua elektrodenya. Pengisian dilakukan dengan membalik arah aliran electron pada kedua
electrode.
4.
Baterai
Perak Oksida Susunan baterai perak oksida yaitu Zn
(sebagai anode), Ag2O
(sebagai katode), dan pasta KOH sebagai elektrolit. Reaksinya sebagai berikut:
Anode :
Zn + 2OH- →
Zn(OH)2 + 2e
Katode :
Ag2O + H2O + 2e → 2Ag + 2OH-
Baterai perak oksida memiliki potensial sel sebesar 1,5 volt dan
bertahan dalam waktu yang lama. Kegunaan baterai jenis ini adalah untuk arloji,
kalkulator dan berbagai jenis peralatan elektrolit lainnya.
5.
Sel
Bahan Bakar
Sel
bahan bakar merupakan sel yang menggunakan bahan bakar campuran hydrogen dengan
oksigen atau campuran gas alam dengan oksigen. Bahan bakar (pereaksi) dialirkan
terus menerus. Gas oksigen dialirkan ke katode melalui suatu bahan berpori yang
mengkatalis reaksi dan gas hydrogen
dialirkan ke anode.
Anode
: 2H2 + 4OH →
4H2O + 4 e
Katode : O2 + 2H2O + 4e → 4OH- +2H2
O2 → 2H2O
Sel seperti ini biasa di gunakan untuk sumber listrik
pada pesawat luar angkasa.
Free Template Blogger collection template Hot Deals SEO
thanks yaa atas bantuannya,... aku jadi dpat tmbhan buat pmblajaran elemn volta terutama batery
BalasHapusiya sama-sama... semoga bermanfaat,,,, :)
Hapusbagus bagus :D
BalasHapus